1. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Belajar
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini,
diharapkan siswa dapat:
1) Menjelaskan konstruksi dan cara kerja tangan.
2) Mengidentifikasi macam-macam penyetel rem tangan.
3) Memeriksa, memperbaiki dan menyetel rem tangan.
b. Uraian Materi
1) Rem Parkir
Rem parkir (parking
brake) terutama digunakan untuk parkir kendaraan. Mobil penumpang dan
kendaraan niaga yang kecil mempunyai rem parkir tipe roda belakang (rem kaki),
atau rem parkir ekslusif yang dihubungkan dengan roda-roda belakang.
2) Cara Kerja
Mekanisme kerja (operating
mechanism) pada rem parkir pada dasarnya sama untuk tipe rem parkir
belakang dan tipe center brake. Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan
tempat duduk pengemudi dengan menarik tuas rem parkir maka rem bekerja melalui
kabel yang dihubungkan dengan tuas.
Tuas rem parkir dilengkapi dengan ratchet
utnuk mengatur tuas pada suatu posisi pengetesan. Pada beberapa tuas rem parkir
mur penyetelannya dekat dengan tuas rem, dengan demikian penyetelan jarak tuas
dapat dengan mudah distel.
Kabel rem parkir
memindahkan gerakan tuas ke tromol rem sub-assembly. Pada rem parkir roda
belakang, dibagian tengah kabel diberi equalizer untuk menyamakan daya kerjanya
tuas pada kedua roda-roda. Tuas intermediate (intermediate lever)
dipasang untuk menambah daya pengoperasian.
3) Body Rem Parkir
a) Rem Parkir Tipe Roda Belakang
Bodi rem parkir dikelompokkan menjadi dua
tipe structural bergantung pada andilnya tromol rem atau piringan rem (rem
kaki) atau komponen rem yang terpisah.
·
Pelayanan Rem Tipe
Sharing (Rem Kaki)
Tipe rem parkir ini digabungkan dengan rem
kaki. Hubungannya dilakukan secara mekanik dihubungkan pada sepatu rem pada
kendaraan yang mempunyai tromol rem, atau pada piston pada mobil yang
menggunakan disc brake.
·
Kendaraan dengan
tromol rem
Pada tipe rem parkir ini, sepatu rem akan
mengembang oleh tuas sepatu rem dan shoe strut (lihat gambar). Kabel rem parkir
dipasang pada tuas sepatu rem dan daya kerja dari tuas rem parkir dipindahkan
melalui kabel rem parkir ke tuas sepatu rem.
·
Kendaraan dengan rem
piringan
Dalam tipe rem parkir ini, mekanisme rem
parkir disatukan dalam caliperr rem piringan. Seperti pada gambar di bawah,
gerakan tuas menyebabkan poros tuas (lever shaft) berputar menyebabkan
spindle menggerakkan piston. Hasilnya, pad terdorong menekan rotor piringan (disc
rotor).
Pad menjadi aus dan langkah rem parkir akan
bertambah dengan alasan ini, maka dilengkapi mekanisme penyetelan otomatis pada
mekanisme rem parkir untuk menjaga langkah spindle agar tetap konstan setiap
waktu.
·
Tipe rem parkir
deveted
Pada tipe rem parkir ini, tromol rem parkir
terpisah dari rem piringan belakang, seperti pada gambar. Cara kerjanya sama
dengan tipe rem parkir seperti pada tromol rem.
b) Tipe Center Brake
Tipe center brake ini banyak digunakan pada
kendaraan komersil. Tipe ini salah satu dari tipe rem tromol tetapi dipasang
antara bagian belakang transmisi dan bagian depan propeller shaft.
Pada rem parkir tipe center brake ini daya
pengeremannya terjadi pada saat sepatu rem yang diam ditekan dari bagian dalam
terhadap tromol yang berputar bersama out put shaft transmisi dan propeller
shaft. Tipe rem ini bekerjanya sama dengan rem parkir tipe sharing pada
kendaraan yang menggunakan rem tromol.
4) Memperbaiki
Rem Tangan
Masalah
yang biasa terjadi pada rem tangan adalah ketika memarkir kendaraan. Pada
tempat yang menurun, kendaraan masih juga bergerak. Hal umum sebagai penyebab
masalah pengereman di antaranya adalah:
a)
Kawat penarik telah mulur/ kendor atau karat.
b)
Tempat sambungan kendor atau karat.
c)
Penyetelan kurang tepat.
d)
Jarak bidang pengereman antara kanvas rem/ pad dan tromol/
cakram terlalu besar.
Oleh
karena itu, sebelum kegiatan perbaikan, pemeriksaan terhadap komponen dan cara
kerjanya harus dilakukan, yaitu:
a. Pastikan seluruh
komponen berada pada kondisi normal dan dapat digunakan dengan baik.
b. Periksa gerakan
tuas rem dengan cara menarik sampai kedudukan pengerem, dan terdengar suara
“klik” sesuai spesifikasi. Posisi tuas rem yang benar biasanya setengah dari
keseluruhan gerakan tuas.
Apabila
setelah dilakukan pemeriksaan, sedangkan kerja rem tidak memperoleh hasil yang
memuaskan, lakukan perbaikan dan penyetelan.
a. Bilamana tarikan
kawat rem tidak lancar, berikanlah pelumasan jika masih memungkinkan.
b. Bilamana tarikan
kawat melebihi spesifikasi karena kawat mulur, gantilah kawat beserta
kelengkapannya.
c. Bila tarikan kawat
melebihi spesifikasi karena setelan, lakukan penyetelan pada baut penyetel yang
ada di tuas. Atau bilamana masih baik, dapat juga dilakukan penyetelan di
bagian penyama (equalizer) di bagian bawah kendaraan.
d. Untuk penyetelan jarak bidang pengereman pada rem tromol
tanpa penyetel otomatis, melalui pemutaran bintang (star) penyetel yang
ada dalam tromol. Sedangkan, pada rem tromol dengan penyetel otomatis, jarak
bidang pengereman telah dijamin oleh penyetel otomatis.
1. Tuas penyetel
2. Silinder roda
3 dan 9: pegas pengembali
4. Mur penyetel
dengan penghubung berulir
5 dan 11: Penahan
6. Tuas rem parkir
7 dan 10: Sepatu rem
8. Jangkar (Anchor)
12.
Mur penahan sepatu rem
e. Untuk penyetelan
jarak bidang pengereman pada rem cakram, menggunakan sekrup penyetel (3)
apabila dilakukan, pengereman, tuas rem (2) karena tarikan kabel rem akan
menekan piston beserta padnya melawan cakram dengan baik.
Celah Sepatu Rem
Celah antara tromol dan kanvas yang besar akan menyebabkan
kelambatan pada pengereman. Bila celah antara tromol dan kanvas terlalu kecil,
rem akan terseret dan menyebabkan keausan pada tromol dan kanvas. Begitu juga,
apabila celah sepatu pada keempat rodanya tidak sama pada semua roda-rodanya,
maka kendaraan akan tertarik ke salah satu arah atau roda belakang kendaraan
akan seperti ekor ikan (yang mengibas ke kanan dan ke kiri).
Untuk
mencegah kejadian ini, penting sekali untuk menyetel secara tepat celah antara
tromol dan kanvas sesuai spesifikasi yang dianjurkan dan melakukan perawatan
setiap saat.
Pada
beberapa tipe rem, penyetelannya bekerja secara otomatis, sedangkan untuk tipe
lainnya celahnya harus dilakukan secara terbuka.
Penyetelan Rem Tangan
Stel pada bagian penyetel sampai tercapai keadaan sesuai dengan gambar-gambar di bawah ini;
Tarik penuh,
gerak batang 10 – 20 gigi
Kontrol: tarik 3
gigi, roda masih harus dapat berputar bebas
|
|
Tarik penuh,
gerak tuas harus 3 – 7 gigi
Kontrol: tarik 1
gigi, roda masih harus dapat berputar bebas
|
Tarik
tuas tangan, gigi per gigi, sampai rem tangan mulai berfungsi. Kalau kondisi
rem baik, hambatan gesek sama pada kedua roda.
Tarik
tuas rem tangan lagi, gigi per gigi, sampai roda tak dapat diputar. Kalau rem
tangan berfungsi dengan baik, hal itu terjadi dalam waktu bersamaan pada kedua
roda.
Ketidaksamaan kerja rem dapat berasal dari:
-
Nilai gesekan yang
berbeda (tromol, kanvas)
-
Kelancaran jalan
kabel rem tangan yang berbeda.
TIPE REM RODA BELAKANG |
TIPE TUAS REM |
TUAS REM PARKIR DENGAN RATCHET |
TUAS TIPE INTERMEDIATE |
SEPATU REM & SHOE STRUT |
REM CAKRAM |
TIPE REM PARKIR DEVETED |
TIPE CENTRE BRAKE |
GEMBAR TEMPAT PERBAIKAN REM TANGAN |
KOMPONEN-KOMPONEN REM |
PENYETELAN REM TANGAN |
KONTROL KESAMAAN KERJA REM KANAN & KIRI |
No comments:
Post a Comment