KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1.
Perbaikan poros penggerak roda pada
suspensi rigid
a. Tujuan
Kegiatan Belajar
1.
Siswa dapat memeriksa unit poros penggerak roda pada
suspensi rigid apakah masih baik atau harus diganti.
2.
Siswa dapat melepas dan memasang kembali komponen-komponen
yang rusak.
3.
Siswa dapat membongkar dan merakit kembali
komponen-komponen poros penggerak roda pada suspensi rigid.
b. Uraian
Materi
Pada umumnya poros penggerak roda suspensi rigid yang dipaksa pada
kendaraan ringan adalah jenis semi floating.
1. Pembongkaran
Sebelum melakukan pembongkaran lakukan pemeriksaan awal dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
- Kendorkan mur roda
- Dongkrak mobil dan tumpu dengan jack stand
- Lepas roda dan tromol
- Pemeriksaan kebebasan arah aksial, Kebebasan
maksimal adalah 1 mm. Dengan menggunakan alat dial indikator.
Gambar 1. Pemeriksaan Gerak Bebas Arsial Poros Roda
Belakang.
Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dan biasanya kebebasan bantalan
yang terlalu besar akan terdengar suara gemuruh pada saat mobil berjalan.
Catatan:
Apabila
bantalan roda rusak harus segera diganti, bila tidak
maka
akan menyebabkan:
1. Bahaya
terhadap pengereman
2.
Bantalan roda bisa pecah atau terbakar
3. Boros
pemakaian nahan bakar
Pembongkaran dan pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
a.
Kendorkan mur roda.
b.
Angkat mobil dengan dongkrak dan tumpu dengan jack stand.
c.
Lepas roda dan tromol rem.
d.
Lepas baut pengikat backing plat dan pipa rem menggunakan
SST.
|
|
Gambar 2. Melepas Baut Pengikat Backing Plat dan Pipa Rem.
e.
Dengan menggunakan SST lepas poros aksel belakang,
hati-hati jangan sampai merusak perapat oli.
Gambar 3. Melepas Poros Aksel Belakang.
f.
Lepas gasket poros belakang.
2. Pemeriksaan Dan Perbaikan Komponen Poros Roda Belakang
Periksalah dengan cermat dan teliti kemungkinan terjadi kerusakan pada
komponen-komponen sebagai berikut:
a.
Periksa bantalan atau bearing terhadap keausan atau
kerusakan, bila bantalan aus atau rusak
gantilah dengan yang baru.
Lepas bantalan dengan menggerinda penahan dalam, dengan menggunakan pahat
dan palu potong penahan dan kepastian dari poros.
Gambar 4. Menggederenda Penahan Bantalan.
Dengan menggunakan SST dan hydrolik pres lepas bantalan dari poros.
Gambar 5. Melepas Bantalan Dengan Pres Hydrolis.
b.
Pemeriksaan Oli Seal
Kerusakan oli seal bisa menyebabkan kebocoran oli
differensial/ gardan. Hal ini bisa dilihat sekitar backing plat terdapat
tanda-tanda oli keluar.
Keausan oli seal bisa dilihat pada bagian yang
berhubungan dengan poros, bila masih runcing berarti baik, bila sudah rata
berarti aus, ganti oli seal dengan yang baru bila sudah aus.
Dengan menggunakan SST lepas oli seal.
Gambar 6. Melepas Perapat Oli Dari Rumah Poros.
c.
Pemeriksaan Poros Roda Belakang
Periksa alur poros roda belakang dari kemungkinan aus, retak atau puntiran.
Periksa poros roda belakang pada bagian dudukan penahan dalam dan bantalan
dari kemungkinan keausan.
Dengan menggunakan dial indikator periksa poros roda belakang dari
kebengkokkan dan keolengan pada flensnya.
Kebengkokkan/kelengkungan poros maksimum 1,5 mm Keolengan flens maksimum
0,1 mm.
Gambar 6. Memeriksa Kebengkokan Poros & Flens.
Pada poros roda belakang dan komponennya bila terdapat
kerusakan tidak dapat diperbaiki oleh karena itu harus kita ganti kecuali pada
kebengkokkan ini bisa diperbaiki.
3. Perakitan Dan Pemasangan Poros Roda Belakang
Persiapkan komponen-komponen yang telah diperiksa dari
kerusakan dan yang baru.
Pemasangan kembali dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a.
Menggunakan SST dan pres hydrolik pasang penahan bantalan
luar dan bantalan/bearing batu.
Gambar 7. Memasang Bantalan.
b.
Panaskan penahan bantalan dalam hingga kurang lebih 1500C
didalam oli pemanas.
Gambar 8. Pemanas Penahan Bantalan.
c.
Menggunakan SST dan preshydrolik pasang penahan bantalan
dalam saat masih panas.
Gambar 9. Pemasang Penahan Bantalan Dengan Pres Hydrolik.
d.
Menggunakan SST pasang oli seal yang telah diolesi gemuk
pada kedalaman 6mm.
Gambar 10. Memasang Perapat Oli.
e.
Pasang poros penggerak roda pada housing axle beserta
kelengkapannya yang telah diolesi perapat.
f.
Pasang dan kencangkan baud pengikat backing plat dengan
momen pengencangan 670 Kg.cm.
g.
Pasang kembali pipa rem.
h.
Pasang tromol rem.
i.
Lakukan pembuangan udara pada sistem rem.
j.
Pasang roda kemudian turunkan mobil dan kencangkan
baud-baud roda.
Catatan:
Pada saat memasukan poros roda belakang lakukan dengan
hati-hati jangan sampai marusak oli seal maupun deflektor oli yang terdapat
didalam housing axle.
No comments:
Post a Comment