Friday, April 10, 2015

JENIS - JENIS REM

1.   Kegiatan Belajar
a.    Tujuan Kegiatan Belajar
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan siswa dapat:
1)    Menjelaskan konstruksi dan cara kerja tangan.
2)    Mengidentifikasi macam-macam penyetel rem tangan.
3)    Memeriksa, memperbaiki dan menyetel rem tangan.
b.   Uraian Materi
1)  Rem Parkir
Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk parkir kendaraan. Mobil penumpang dan kendaraan niaga yang kecil mempunyai rem parkir tipe roda belakang (rem kaki), atau rem parkir ekslusif yang dihubungkan dengan roda-roda belakang.
Kendaraan niaga yang besar menggunakan rem parkir tipe center brake yang dipasang antara propeller shaft dan transmisi. Sistem rem parkir terdiri dari tuas rem, stick atau pedal, kabel atau tipe mekanisme batang (rod) dan tromol rem dan sepatu yang
membangkitkan daya pengereman.





 




2) Cara Kerja
Mekanisme kerja (operating mechanism) pada rem parkir pada dasarnya sama untuk tipe rem parkir belakang dan tipe center brake. Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan tempat duduk pengemudi dengan menarik tuas rem parkir maka rem bekerja melalui kabel yang dihubungkan dengan tuas.
Ada beberapa tipe tuas rem parkir seperti diperlihatkan di bawah ini, yang digunakan bergantung pada design tempat duduk pengemudi dan sistem kerja yang dikehendaki.










Tuas rem parkir dilengkapi dengan ratchet utnuk mengatur tuas pada suatu posisi pengetesan. Pada beberapa tuas rem parkir mur penyetelannya dekat dengan tuas rem, dengan demikian penyetelan jarak tuas dapat dengan mudah distel.
 

Kabel rem parkir memindahkan gerakan tuas ke tromol rem sub-assembly. Pada rem parkir roda belakang, dibagian tengah kabel diberi equalizer untuk menyamakan daya kerjanya tuas pada kedua roda-roda. Tuas intermediate (intermediate lever) dipasang untuk menambah daya pengoperasian.
3) Body Rem Parkir
a)    Rem Parkir Tipe Roda Belakang
Bodi rem parkir dikelompokkan menjadi dua tipe structural bergantung pada andilnya tromol rem atau piringan rem (rem kaki) atau komponen rem yang terpisah.
·       Pelayanan Rem Tipe Sharing (Rem Kaki)
Tipe rem parkir ini digabungkan dengan rem kaki. Hubungannya dilakukan secara mekanik dihubungkan pada sepatu rem pada kendaraan yang mempunyai tromol rem, atau pada piston pada mobil yang menggunakan disc brake.
·       Kendaraan dengan tromol rem
Pada tipe rem parkir ini, sepatu rem akan mengembang oleh tuas sepatu rem dan shoe strut (lihat gambar). Kabel rem parkir dipasang pada tuas sepatu rem dan daya kerja dari tuas rem parkir dipindahkan melalui kabel rem parkir ke tuas sepatu rem.

·       Kendaraan dengan rem piringan
Dalam tipe rem parkir ini, mekanisme rem parkir disatukan dalam caliperr rem piringan. Seperti pada gambar di bawah, gerakan tuas menyebabkan poros tuas (lever shaft) berputar menyebabkan spindle menggerakkan piston. Hasilnya, pad terdorong menekan rotor piringan (disc rotor).
Pad menjadi aus dan langkah rem parkir akan bertambah dengan alasan ini, maka dilengkapi mekanisme penyetelan otomatis pada mekanisme rem parkir untuk menjaga langkah spindle agar tetap konstan setiap waktu.


·       Tipe rem parkir deveted
Pada tipe rem parkir ini, tromol rem parkir terpisah dari rem piringan belakang, seperti pada gambar. Cara kerjanya sama dengan tipe rem parkir seperti pada tromol rem.
 

b)   Tipe Center Brake
Tipe center brake ini banyak digunakan pada kendaraan komersil. Tipe ini salah satu dari tipe rem tromol tetapi dipasang antara bagian belakang transmisi dan bagian depan propeller shaft.
Pada rem parkir tipe center brake ini daya pengeremannya terjadi pada saat sepatu rem yang diam ditekan dari bagian dalam terhadap tromol yang berputar bersama out put shaft transmisi dan propeller shaft. Tipe rem ini bekerjanya sama dengan rem parkir tipe sharing pada kendaraan yang menggunakan rem tromol.


4)   Memperbaiki Rem Tangan
Masalah yang biasa terjadi pada rem tangan adalah ketika memarkir kendaraan. Pada tempat yang menurun, kendaraan masih juga bergerak. Hal umum sebagai penyebab masalah pengereman di antaranya adalah:
a)      Kawat penarik telah mulur/ kendor atau karat.
b)     Tempat sambungan kendor atau karat.
c)      Penyetelan kurang tepat.
d)     Jarak bidang pengereman antara kanvas rem/ pad dan tromol/ cakram terlalu besar.
Oleh karena itu, sebelum kegiatan perbaikan, pemeriksaan terhadap komponen dan cara kerjanya harus dilakukan, yaitu:
a.    Pastikan seluruh komponen berada pada kondisi normal dan dapat digunakan dengan baik.
b.    Periksa gerakan tuas rem dengan cara menarik sampai kedudukan pengerem, dan terdengar suara “klik” sesuai spesifikasi. Posisi tuas rem yang benar biasanya setengah dari keseluruhan gerakan tuas.
Apabila setelah dilakukan pemeriksaan, sedangkan kerja rem tidak memperoleh hasil yang memuaskan, lakukan perbaikan dan penyetelan.
a.    Bilamana tarikan kawat rem tidak lancar, berikanlah pelumasan jika masih memungkinkan.
b.    Bilamana tarikan kawat melebihi spesifikasi karena kawat mulur, gantilah kawat beserta kelengkapannya.
c.    Bila tarikan kawat melebihi spesifikasi karena setelan, lakukan penyetelan pada baut penyetel yang ada di tuas. Atau bilamana masih baik, dapat juga dilakukan penyetelan di bagian penyama (equalizer) di bagian bawah kendaraan.
 
d.    Untuk penyetelan jarak bidang pengereman pada rem tromol tanpa penyetel otomatis, melalui pemutaran bintang (star) penyetel yang ada dalam tromol. Sedangkan, pada rem tromol dengan penyetel otomatis, jarak bidang pengereman telah dijamin oleh penyetel otomatis.
1. Tuas penyetel
2. Silinder roda
3 dan 9: pegas pengembali
4. Mur penyetel dengan penghubung berulir
5 dan 11: Penahan
6. Tuas rem parkir
7  dan 10: Sepatu rem
8. Jangkar (Anchor)
12. Mur penahan sepatu rem

e.    Untuk penyetelan jarak bidang pengereman pada rem cakram, menggunakan sekrup penyetel (3) apabila dilakukan, pengereman, tuas rem (2) karena tarikan kabel rem akan menekan piston beserta padnya melawan cakram dengan baik.


Celah Sepatu Rem
Celah antara tromol dan kanvas yang besar akan menyebabkan kelambatan pada pengereman. Bila celah antara tromol dan kanvas terlalu kecil, rem akan terseret dan menyebabkan keausan pada tromol dan kanvas. Begitu juga, apabila celah sepatu pada keempat rodanya tidak sama pada semua roda-rodanya, maka kendaraan akan tertarik ke salah satu arah atau roda belakang kendaraan akan seperti ekor ikan (yang mengibas ke kanan dan ke kiri).
Untuk mencegah kejadian ini, penting sekali untuk menyetel secara tepat celah antara tromol dan kanvas sesuai spesifikasi yang dianjurkan dan melakukan perawatan setiap saat.
Pada beberapa tipe rem, penyetelannya bekerja secara otomatis, sedangkan untuk tipe lainnya celahnya harus dilakukan secara terbuka.
Penyetelan Rem Tangan

Stel pada bagian penyetel sampai tercapai keadaan sesuai dengan gambar-gambar di bawah ini;


Tarik penuh, gerak batang 10 – 20 gigi
Kontrol: tarik 3 gigi, roda masih harus dapat berputar bebas

Tarik penuh, gerak tuas harus 3 – 7 gigi
Kontrol: tarik 1 gigi, roda masih harus dapat berputar bebas




Tarik tuas tangan, gigi per gigi, sampai rem tangan mulai berfungsi. Kalau kondisi rem baik, hambatan gesek sama pada kedua roda.





 



Tarik tuas rem tangan lagi, gigi per gigi, sampai roda tak dapat diputar. Kalau rem tangan berfungsi dengan baik, hal itu terjadi dalam waktu bersamaan pada kedua roda.


Ketidaksamaan kerja rem dapat berasal dari:
-          Nilai gesekan yang berbeda (tromol, kanvas)

-          Kelancaran jalan kabel rem tangan yang berbeda.

TIPE REM RODA BELAKANG

TIPE TUAS REM

TUAS REM PARKIR DENGAN RATCHET

TUAS TIPE INTERMEDIATE

SEPATU REM & SHOE STRUT

REM CAKRAM

TIPE REM PARKIR DEVETED

TIPE CENTRE BRAKE

GEMBAR TEMPAT PERBAIKAN REM TANGAN

KOMPONEN-KOMPONEN REM

PENYETELAN REM TANGAN

KONTROL KESAMAAN KERJA REM KANAN & KIRI

Monday, April 6, 2015

SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN 2009/2010

DOKUMEN NEGARA









UJIAN NASIONAL
Tahun Pelajaran 2009/2010
SOAL TEORI KEJURUAN


Satuan Pendidikan Kompetensi Kedilian Kode Soal Alokasi Waktu Tanggal Bentuk Soal Jumlah Soal Paket Soal


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Teknik Mekanik Otomotif
1289
120 Menit (08:00 s.d 10:00)
25Maret2010
Pilihan Ganda
40 Soal
B


Petunjuk Umum:
Isikan Identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) yang
tersedia dengan menggunakan pensil 2B'sesuai petunjuk LJUN.
Hitamkan bulatan sesuai dengan Kode Soal dan Palcet Soal pada LJUN.
Setiap butir soal mempuriyai 5 (lima) pilihan jawaban.
Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjavvab.
Hitamkan bulatan pada satu pilihan jawaban yang paling tepat pada LJUN.
Laporkan kepada pengawas njian apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas,
rusak, atau tidak lengkap.
Tidak diijinkan menggunakan kaikulator, HP, atau alat bantu hitung lainnya.
Bila diperlukan, lembar soal dapat dicoret-coret.
Tidak ada pengurangan nilai pada jawaban yang salah.
"SELAMAT &SUKSES"


1.    Kunci momen digunakan untuk mengencangkan suatu baut/mur dimaksudkan terpasang
dengan....
A.   merata
B.   seimbang
C.   mudah
D.   cepat
E.    stabil
2.    Alat ukur yang dalam penggunaannya dilakukan kalibrasi yaitu ....
A.    multy tester
B.    micrometer
C.    dial test indicator
D.  dwell tester
.E.  hydrometer
3.    Alat ukur pada gambar di bawah ini menunjukan hasil pengukuran ....
A.   4,46
B.   4,96
C.   5,46                                                                                                                      ,
D.   5,96
E.    45,46
Agar terjadi aliran/sirkulasi air pada system pendingin saat mesin masih dingin, maka dipasang komponen ....
A.   pompa air
B.   thermostat
C.   pully kipas
D.   slang by-pass
E.   mantel air
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan pada radiator dan tutup radiator adalah
A.   radiator tester
B.   radiator cup tester
C.   radiator and cup tester
D.   radiator and CAP tester
E.   radiator and cup meter


6.   Komponen yang ditunjukan dengan angka 2,4 dan 1 pada gambar di bawah adalah ....


Sistem lenaga (Power System)
Spring A.
ft
Ke Intak* Manifo.'d





A.   power piston -primary main jet - nosel utama
B.   power piston -power valve nosel utama
C.   power valve - nosel utama - power piston
D.   power valve - nosel utama -primary main jet
E.   power valve —primary main jet — nosel utama
7.    Sirkuit yang bekerja menambah pasokan bahan bakar saat kendaraan mendaki atau
terbeban adalah ....
A.   tenaga
B.   akselerasi
C.   kecepatan rendah
D.   kecepatan tinggi primer
E.   kecepatan tinggi sekunder
8.    Untuk mencegah tekanan balik bahan bakar S£telah injeksi pada sistem bahan bakar
diesel dipasang ....
A.   barel
B.   plunyer
C.   katup delivery
D.   katup pengaman
E.   katup needle
9.    Langkah efektif plunyer pada sistem bahan bakar diesel akan mempengaruhi ...
penginjeksian.
A.   volume
B.   tekanan
C.   waktu
D.   bentuk
E.   kualitas


10. Pengujian opening preesure menggunakan Nozzle tester adalah pengujian ketika ....
A.   bahan bakar mulai mengabut
B.   bahan bakar berhenti mengabut
C.   tekanan bahan bakar mulai meningkat
D.   tekanan bahan bakar mulai menurun
E.    tekanan bahan bakar sedang mengalir
11. Bila waktu pengapian terlambat (retard), maka penyetelan dilakukan dengan cara ....
A.   menyetel platina
B.   merapatkan celah katup
C.   merenggangkan celah katup
D.   memutar bodi distributor searah putaran rotor
E.    memutar bodi distributor berlawanan putaran rotor
12. Mengukur tahanan suatu rangkaian maka sumber tegangan pada rangkaian ....
A.   harus dilepas
B.   harus terpasang
C.   sebaiknya terpasang                                            
D.   dapat memggunakan tegangan yang lebih kecil
E.    dapat mengambil dari sumber lain dengan tegangan yang sama
13.  Kondisi factor pada saluran nomor 5 sampai 6 pada gambar di bawah ini saat mesin hidup
adalah ..












A.   cairan tekanan rendah dan temperatur rendah
B.   gas tekanan rendah dan temperatur rendah
C.   cairan tekanan tinggi dan temperatur tinggi
D.   gas tekanan tinggi dan temparatur tinggi
E.   cairan tekanan rendah temperatur tinggi
14. Kedalaman paku keeling terhadap kanvas kopling minimal berada pada
A.   0-0.5 mm
B.   0.5- 1.0mm
C.   1.0-1.5 mm
D.   1.5-2.O mm
E.   2.0-2.5 mm


15/Kerusakan yang terjadi pada release bearing akan berakibat....
A.   putaran mesin tidak stabil
B.   plat kopling akan terbakar
C.   pemakaian bahan bakar boros
D.   timbul suara abnormal
E.   tenaga mesin berkurang
16. Pada gambar berikut ini yakni jumlah gigi pada roda gigi A,B,C,D masing masing 4 teeth, 8 teeth dan 10 teeth, nilai putaran input shaft 2500, maka putaran output shaft adalah....
^«A.vrl,28 rpm
B.   125 rpm
C.   200 rpm
D.   500 rpm
E.   1000 rpm
17. Nama komponen yang ditunjuk nomor 1-3-4 pada gambar berikut ini adalah ..
A.  shifting key - key spring - hub sleeve
B.   cluth hub - shifting key - hub sleeve
C.   syncronizer ring - key spring - hub sleeve
D.   syncronizer ring - key spring - clutch hub
E.   syncronizer ring - shifting key - hub sleeve


18.  Pemeriksaan yang dapat dilakukan secara visual /pengamatan pada saatfinal
drive/gardan
terpasang pada kendaraan adalah ....
A.   suara yang timbul akibat gesekan
B.   keausan bantalan
C.   kebocoran oli akibat seal aus
D.   kerusakan ring gear
E.    tinggi minyak pelumas
19. Pengukuran pada final Drive/gardan yang tidak dapat dilakukan menggunakan DTI (Dial
Test Indicator) adalah....
A.   keausan bantalan
B.   run out ring gear
C.   back lash ring gear
D.   celah pinion gear thd ring gear
E.   celah planetary gear
20. Poros penggerak yang menggunakan double bearing termasuk type ....
A.  full floating
B.   3/4floating
C.   semi floating
D.  central floating
E.    va float ing
21. Untuk mendeteksi jumlah udara yang mengalir dalam saluran masuk pada sistem EFI
type L adalah ....
A.   air valve
B.   air chamber
C.   airflow meter
D.   throttle position
E.   manifold absolute pressure sensor
22. Pada sebuah ban radial dengan kode 195/70 H R 14. Untuk kode yang menunjukan aspek
ratio adalah ....
A.   195
B.   70
C.   H
D.   R
E.    14
23. Kode yang tertera pada pelek berikut ini : 5.50 F x 15 SDC, arti kode SDC adalah ....
A.   bentuk pelek
B.   bentuk flens pelek
C.   bentuk pelek
D.   bahan pelek
E.   tipe rim


24. Konstruksi rem uni servo (seperti gambar) memiliki kelemahan yaitu
Fixed wheel cylinder









Adjusting cylinder movement
-V
A.   kampas rem cepat aus
B.   tekanan pegas terlalu kuat
C.   sering terjadi kebocoran pada seal
D.   daya pengereman kecil saat maju
E.    daya pengereman kecil saat mundur
25. Perubahan energi kinetik menjadi energi panas merupakan prinsip dasar dari
A.  sistem rem
B.   power steering
C.   differential
D.  sistem suspensi
E.   torque converter


26. Konstruksi rem piringan seperti gambar di bawah ini termasuk type






A.  fixed calliper
B.   floating calliper
C.   full caliper                           A.
D.   semi calliper
E.    loss calliper
27. Pada gambar menunjukan system kerja rem hidrolik yang penempatannya adalah ....
A.   rem piringan di belakang, dah rem tromol di depan
B.   rem piringan di depan dan rein tromol di belakang
C.   rem piringan di sebelah kiri, rem tromol di sebelah kanan
D.   rem piringan di sebelah kanan, rem tromol di sebelah kiri
E.    rem depan kanan dan belakang kiri piringan, sedangkan yang lain rem tromol
28. Model roda gigi pada system kemudi yang banyak digunakan pada kendaraan ringan adalah ....
A.   worm and sector
B.   screw pin
C.   screw nut
D.   recirculating ball
E.    rack and pinion


29.  Pada saat kendaraan berjalan, roda kemudi/kendaraan cenderung bergeak ke satu arah,
hal ini disebabkan oleh ....
A.   ban depan kempes
B.   ball joint aus
C.   tie rod longgar
D.   penyetelan rem tidak merata
E.    diameter ban tidak sama
30.  Nama komponen yang ditunjukan pada gambar nomor 7-3-5-2 dan 6 di bawah ini adalah

A.   frame-lower arm-spring-king pin-knuckle arm
B.   frame-upper arm-spring-kingpin-kuckle arm
C.   knuckle arm-upper ball joint-spring-upper arm-frame
D.   knuckle arm-lower balljoint-spring-lower arm-frame
E.   knuckle arm-upper ball joint-spring-lower arm-frame
31.  Selisih jarak telapak bagian belakang dengan depan pada roda depan jika dilihat dari atas
disebut....
A.   sudut camber
B.   toe in/toe out
C.   sudut caster
D.   turning radius
E.    sudut inklinasi kingpin
32.  Alat untuk mengukur berat jenis batere adalah ....
A.   amperemeter
B.   hydrometer
C.   load tester
D.   multimeter analog
E.   multi tester
33.  Untuk menjaga agar saklar/switch lebih awet dan tahan lama maka pada sistem
kelistrikan perlu dipasang ....
A.  isolator
B.   relay
C.   fuse
D.  contractor
E.    regulator


34.  Manifold absolute pressure sensor berfungsi untuk mendeteksi....
A.   kerja engine temp sensor
B.   kerja air temp sensor
C.   tekanan intake manifold
D.   tekanan air pendingin
E.   tekanan bahan bakar
35.  Urutan rangkaian sistem pengapian yang benar pada gambar di bawah ini adalah
A.   9-2-5-11-10-6-7-4-3-8
B.   9-5-1-10-11-6-7-4-3-8
C.   9-5-1-11-10-6-7-3-4-8
D.   9-1-5-11-6-10-7-3-4-8
E.   9-1-5-11-10-6-7-3-4-8
36. Bagian yang menggerakkan plunyer pada solenoid motor starter untuk menghubungkan terminal 30 dengan terminal C, sesaat setelah kunci kontak "ON" adalah ....
A.  field coil
B.  field in coil
C.  primary coil
D.  full in coil
E.   hold in coil


37. Pemeriksaan komponen motor starter nomor 2,4, dan 5 pada gambar di bawah ini merupakan pemeriksaan....
A.   rwrc out komutator, hubungan masa sikat, pemeriksaan solenoid
B.   run out komutator, hubungan mas sikat, pemeriksaan oveerunning cluth
C.   kelurusan segmen komutator, hubungan masa sikat, pemeriksaan solenoid
D.   kedalaman segmen komutator, hubungan masa sikat, pemeriksaan solenoid
E.   kedalaman segmen komutator, hubungan masa sikat, pemeriksaan overrunning cluth
38. Pengaturan output alternator dilakukan oleh ....
A.   voltage relay
B.   voltage regulator
C.   voltage relay dan resistor
D.   voltage regulator dan relay
E.   voltage relay dan motor coil


39. Nama terminal yang ditunjuk dengan angka 4-6-5-2-3 pada gambar di bawah ini adalah terminal....
6   4
A.   IG-L-N-F-B
B.   L-IG-N-F-B
C.   L-IG-F-N-B
D.   L-IG-F-B-N
E.    IGL-N-B-N
40. Kapasitas batere diperoleh jika batere tersebut dihubungkan pararel seperti gambar berikut adaiah ....


•».
1
i? v


±

12 v


I


A.   12V-40 AH
B.   12V-60 AH
C.   12V-100 AH
D.   24V-60 AH
E.    24V-100 AH


DOKUMEN NEGARA




Baclnn 9t*ndxr Noilonal P*n<lU(ik.»n



E.    24V-100 AH