Thursday, April 2, 2015

Perbaikan poros penggerak roda pada suspensi rigid

KEGIATAN BELAJAR

    Kegiatan Belajar 1.

Perbaikan poros penggerak roda pada suspensi rigid

a.   Tujuan Kegiatan Belajar

1.    Siswa dapat memeriksa unit poros penggerak roda pada suspensi rigid apakah masih baik atau harus diganti.
2.    Siswa dapat melepas dan memasang kembali komponen-komponen yang rusak.
3.    Siswa dapat membongkar dan merakit kembali komponen-komponen poros penggerak roda pada suspensi rigid.

b.  Uraian Materi

Pada umumnya poros penggerak roda suspensi rigid yang dipaksa pada kendaraan ringan adalah jenis semi floating.

1.   Pembongkaran
Sebelum melakukan pembongkaran lakukan pemeriksaan awal dengan langkah-langkah sebagai berikut:
    1. Kendorkan mur roda
    2. Dongkrak mobil dan tumpu dengan jack stand
    3. Lepas roda dan tromol
    4. Pemeriksaan kebebasan arah aksial, Kebebasan maksimal adalah 1 mm. Dengan menggunakan alat dial indikator.


Gambar 1. Pemeriksaan Gerak Bebas Arsial Poros Roda Belakang.

Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dan biasanya kebebasan bantalan yang terlalu besar akan terdengar suara gemuruh pada saat mobil berjalan.
Catatan:
              Apabila bantalan roda rusak harus segera diganti, bila tidak
              maka akan menyebabkan:
          1. Bahaya terhadap pengereman
          2. Bantalan roda bisa pecah atau terbakar
          3. Boros pemakaian nahan bakar

Pembongkaran dan pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
a.    Kendorkan mur roda.
b.    Angkat mobil dengan dongkrak dan tumpu dengan jack stand.
c.    Lepas roda dan tromol rem.
d.    Lepas baut pengikat backing plat dan pipa rem menggunakan SST.



Gambar 2. Melepas Baut Pengikat Backing Plat dan Pipa Rem.

e.    Dengan menggunakan SST lepas poros aksel belakang, hati-hati jangan sampai merusak perapat oli.


Gambar 3. Melepas Poros Aksel Belakang.

f.     Lepas gasket poros belakang.
   2.   Pemeriksaan Dan Perbaikan Komponen Poros Roda Belakang
Periksalah dengan cermat dan teliti kemungkinan terjadi kerusakan pada komponen-komponen sebagai berikut:
a.    Periksa bantalan atau bearing terhadap keausan atau kerusakan, bila  bantalan aus atau rusak gantilah dengan yang baru.
Lepas bantalan dengan menggerinda penahan dalam, dengan menggunakan pahat dan palu potong penahan dan kepastian dari poros.
Gambar 4. Menggederenda Penahan Bantalan.

Dengan menggunakan SST dan hydrolik pres lepas bantalan dari poros.



Gambar 5. Melepas Bantalan Dengan Pres Hydrolis.

b.    Pemeriksaan Oli Seal
Kerusakan oli seal bisa menyebabkan kebocoran oli differensial/ gardan. Hal ini bisa dilihat sekitar backing plat terdapat tanda-tanda oli keluar.
Keausan oli seal bisa dilihat pada bagian yang berhubungan dengan poros, bila masih runcing berarti baik, bila sudah rata berarti aus, ganti oli seal dengan yang baru bila sudah aus.
Dengan menggunakan SST lepas oli seal.


Gambar 6. Melepas Perapat Oli Dari Rumah Poros.

              c.  Pemeriksaan Poros Roda Belakang
Periksa alur poros roda belakang dari kemungkinan aus, retak atau puntiran.
Periksa poros roda belakang pada bagian dudukan penahan dalam dan bantalan dari kemungkinan keausan.
Dengan menggunakan dial indikator periksa poros roda belakang dari kebengkokkan dan keolengan pada flensnya.
Kebengkokkan/kelengkungan poros maksimum 1,5 mm Keolengan flens maksimum 0,1 mm.


Gambar 6. Memeriksa Kebengkokan Poros & Flens.

Pada poros roda belakang dan komponennya bila terdapat kerusakan tidak dapat diperbaiki oleh karena itu harus kita ganti kecuali pada kebengkokkan ini bisa diperbaiki.

3.   Perakitan Dan Pemasangan Poros Roda Belakang
Persiapkan komponen-komponen yang telah diperiksa dari kerusakan dan yang baru.
Pemasangan kembali dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.    Menggunakan SST dan pres hydrolik pasang penahan bantalan luar dan bantalan/bearing batu.

Gambar 7. Memasang Bantalan.

b.    Panaskan penahan bantalan dalam hingga kurang lebih 1500C didalam oli pemanas.


Gambar 8. Pemanas Penahan Bantalan.

c.    Menggunakan SST dan preshydrolik pasang penahan bantalan dalam saat masih panas.

Gambar 9. Pemasang Penahan Bantalan Dengan Pres Hydrolik.

d.    Menggunakan SST pasang oli seal yang telah diolesi gemuk pada kedalaman 6mm.


Gambar 10. Memasang Perapat Oli.

e.    Pasang poros penggerak roda pada housing axle beserta kelengkapannya yang telah diolesi perapat.
f.     Pasang dan kencangkan baud pengikat backing plat dengan momen pengencangan 670 Kg.cm.
g.    Pasang kembali pipa rem.
h.    Pasang tromol rem.
i.     Lakukan pembuangan udara pada sistem rem.
j.     Pasang roda kemudian turunkan mobil dan kencangkan baud-baud roda.

Catatan:

Pada saat memasukan poros roda belakang lakukan dengan hati-hati jangan sampai marusak oli seal maupun deflektor oli yang terdapat didalam housing axle.

No comments:

Post a Comment